Kamis, 23 Maret 2017

ETIKA PROFESI

KARAKTER-KARAKTER TIDAK BERETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Menyebarkan privasi orang lain secara sengaja: Perilaku ini termasuk perilaku tidak beretika, karena dapat merugikan orang lain yang privasinya disebarkan dan dapat melukai orang tersebut apabila korban merasa tersinggung.

Berbohong: Karakter ini memiliki sikap tidak jujur terhadap diri sendiri akan kemampuannya. sikap berbohong ini akan menyebabkan ketergantungan. Seseorang yang berbohong, maka akan melakukan kebohongan lain untuk menutupi kebohongannya.  Contohnya adalah berbohong kepada orang tua. 

Berperilaku tidak sopan: Karakter berperilaku tidak sopan sangat tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari karena tidak ada kedewasaan dalam berfikir maupun bertindak. Hal tersebut mengakibatkan orang lain memandang rendah terhadap dirinya sendiri. Contoh karakter tidak soppan adalah memanggil sebutan orang yang lebih tua dengan sebutan nama, menyuruh orang lain tanpa ada permintaan tolong.

Membuang sampah sembarangan: Perilaku mebuang sampah sembarangan termasuk kedalam etika tidak baik, karena membuang sampah sembarangan dapat membuat lingkungan menjadi tercemar dan mengakibatkan banjir.

Membully (mencela) teman ataupun adik kelas: Karakter negatif ini biasa disebabkan oleh sikap iri terhadap orang lain sehingga dengan mudahnya membuka aib orang lain di depan umum. Karakter ini juga dapat muncul jika merasa dirinya lebih baik daripada orang lain dan tidak ingin dikalahkan. Tidak jarang juga karakter ini muncul hanya sebatas bercanda namun termasuk ke dalam kategori bercanda yang negatif dan berlebihan.

AKTIVITAS TIDAK BERETIKA PROFESIONAL DALAM BEKERJA SEBAGAI SARJANA TEKNIK INDUSTRI

Tidak dapat menjaga rahasia perusahaan: Aktivitas seperti ini biasanya dilakukan orang yang tidak profesional dalam bekerja. Ia membicarakan hal-hal mengenai perusahaannya secara detail tanpa bisa membedakan mana yang boleh dibicarakan di luar perusahaan dan mana yang tidak boleh. Contoh dari aktivitas ini adalah memberitahukan rahasia perusahaan kepada perusahaan lawan.

Egois: tidak dapat bekerja sama dalam tim. Pekerjaan yang dilakukan umunya akan berhubungan atau berkaitan dengan banyak orang dimana kerjasama dalam tim tentu sangat diperlukan. Orang yang egois dan tidak dapat bekerja sama dalam tim merupakan aktivitas yang tidak beretika.

Mengabaikan keselamatan dalam bekerja: Sebegai seorang teknik industri kita harus memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain dalam lingkungan sekitar, seperti yang diterapkan dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Tidak dapat menjaga obyektifitas dalam bekerja: Dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, seorang pekerja harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan. Jika tidak, maka dianggap tidak memiliki etika profesional. 

Menjatuhkan pendapat orang lain dengan celaan: Berpendapat dalam melakukan pekerjaan merupakan hal umum yang dilakukan oleh seorang pekerja. Namun jika menjatuhkan pendapat orang lain dengan celaan merupakan hal tidak beretika karena dapat membuat orang lain tersinggung.

PENTINGNYA MEMAHAMI ETIKA PROFESI UNTUK SARJANA TEKNIK INDUSTRI

Etika profesi  sangat penting untuk dipelajari khususnya untuk Sarjana Teknik Industri karena agar calon engineer dapat menjalankan pekerjaannya dengan profesional dan sesuai dengan kode etik dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Etika profesi dapat juga diartikan sebagai sikap menegakan aturan-aturan yang telah disepakati sesuai dengan batasan-batasan dalam melakukan pekerjaan, berdasarkan keterampilan maupun pengetahuan khusus, oleh karena itu sangat penting seorang calon engineer memahami etika profesi yaitu untuk menjadi seorang yang bertanggung jawab dalam menjalankan setiap pekerjaannya.

ORGANISASI PROFESI YANG RELEVAN UNTUK PRODI TEKNIK INDUSTRI SELAIN PII

IIE (Institute of Industrial and System Engineering):
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.

ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia):
ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.

BKSTI (Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia): 
BKSTI sebagai forum kerjasama antar penyelenggara pendidikan tinggi teknik industri se Indonesia. Tujuan dan Hasil yang diperoleh dari acara tersebut diantaranya adalah sebagai wadah bagi pemangku kepentingan penyelenggara pendidikan tinggi Teknik Industri dalam mendukung komunikasi dan perumusan ide-ide inovatif, kreatif dan bernilai tambah, sebagai wadah bagi peneliti dan praktisi teknik industri dalam berbagi pengetahuan, penelitian, dan pengalaman.

PEI (Perhimpunan Ergonomi Indonesia): 
Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) adalah organisasi profesi tingkat nasional yang beranggotakan para pakar, pemakai dan peminat. Ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama berhimpun dalam suatu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya masing-masing, membina ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiannya sehingga potensi ergonomi dalam Pembangunan Nasional dapat lebih digali dan diwujudkan secara nyata. PEI bertujuan untuk mengembang serta menerapkan iilmu ergonomi dalam berbagai kegiatan teknologi, industri dan berbagai kegiatan lain yang menuntut pendekatan ergonomis, dengan sasaran mencapai keselarasan hubungan timbal-balik antara manusia, alat dan lingkungannya, serta untuk menjaga keseimbangan hubungan unsur-unsur fisikal, sosial, psikologikal bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.

PATI (Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia):
PATI merupakan suatu wadah pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional, yang didirikan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 1985. PATI berdiri berdasarkan Pancasila dan merupakan organisasi profesi keteknikan non-politik dan tidak berafiliasi dengan organisasi sosial. PATI didirikan dengan melaksanakan maksud untuk persatuan pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional. Serta mengimpun segenap ahli teknik Indonesia dalam usaha meningkatkan produktifitas nasional.

Sumber:
http://www.pei.or.id
https://web.facebook.com/PerhimpunanErgonomiIndonesia/
http://www.istmi.org
http://bkstipusat.blogspot.co.id/p/kontak.html
http://www.iise.org/Home/
http://www.pati.or.id/
http://esertifikasi.com/blog/perhimpunan-ahli-teknik-indonesia-pati
http://belajar-industri.blogspot.co.id/2011/08/komunitas-teknik-industri-indonesia-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar