Gladys
Angelina Fredinata adalah desainer muda Indonesia yang terinspirasi dari
pengaruh suasana, namun tetap mengutamakan fungsionalitas sebuah benda. Semua
produk-produk yang dihasilkannya adalah desain asli miliknya serta mengandalkan
kerajinan tangan yang terpilih dari segala penjuru Indonesia. Alumni dari
Universitas Pelita Harapan ini banyak terinspirasi oleh desain bergaya
Scandinavia dalam melahirkan karya. Kekuatan utama yang melekat pada karya
Gladys adalah kecermatannya dalam memadukan berbagai elemen sehingga karyanya
dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dari latar belakang budaya yang berbeda.
Dengan memiliki portofolio kolaborasi yang sangat banyak, Gladys tidak membuat
produk-produknya hanya sebagai sebuah kreasi, melainkan juga sebuah pernyataan
konsep cara berkehidupan sehari-hari.
Usia muda tak
menghalangi langkahnya untuk mulai berkarya. Tak tanggung-tanggung, diusianya
yang baru 21 tahun ini Gladys Angelina Fredinata sudah mengikuti 12 exhibition. Setiap tahunnya Gladys
Angelina Fredinata selalu mengeluarkan tema yang berbeda, maka tak heran bila
produk karyanya sudah mengisi showroom-showroom
terkenal seperti dia.lo.gue
dan Aedi.
Ketertarikannya akan dunia desain sudah disadarinya sejak
awal. Saat itu ketertarikan Gladys Angelina Fredinata terhadap desain belum spesifik desain apa yang akan dipilih.
Setelah searching,
ternyata desain produk banyak bagiannya mulai otomotif, jewel, furnitur dan
lain-lain. Dari situlah, ia memutuskan mengambil
jurusan Produk Desain di Universitas Pelita Harapan. Tak membutuhkan waktu
lama, tepatnya di semester 2, ia mulai mengikuti exhibition untuk pertama kalinya, dari
kegiatan exhibition tersebut ia
bertemu dengan orang baru dan mendapat pengalaman baru..
Dari
sanalah Gladys Angelina
Fredinata termotivasi untuk turut dalam pameran lainnya. Ternyata hanya
mengerjakan proyek kampus dan aktif dalam organisasi tak cukup membuat ia
merasa puas. Gladys tertantang untuk mengeluarkan desain produk dan interior di
bawah label GA yang diambil dari inisial namanya. Meski terbilang baru, Gladys sudah
menancapkan karakter yang kuat dalam setiap desain yang dikerjakannya. Yaitu gaya
Scandinavian dipilih untuk memberi sentuhan berbeda dalam desainnya. Semua
karyanya berbahan kayu sungkai berfinishing open
textures dengan warna cerah.
Gaya Scandinavian ini unik karena dapat dipadukan dengan gaya apapun.
Dalam
berkarya bukan berarti tak pernah mengalami kegagalan. Karya pertama berupa bench yang dikerjakan sendiri proses
produksinya ini berarkhir patah. Dari situ Gladys belajar bagaimana mendesain
sesuai karakter material yang digunakan. Untuk
mendapatkan inspirasi dalam berkarya, Gladys pun terlihat berbeda. Gladys lebih
menyukai pergi ke tempat-tempat yang memiliki karya seni seni tinggi seperti
museum, pameran dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar