Sebutkan contoh dan
beri penjelasan mengenai standar Teknik (minimal 5) dan standar manajemen
(minimal 5) yang relevan dengan Teknik Industri.
1. Standar teknik adalah serangkaian
eksplisit syarat yang harus dilengkapi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika
bahan, produk atau jasa gagal melengkapi satu atau lebih dari sppesifikasi yang
berlaku, kemungkinan akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Berikut
macam-macam standar teknik yang relevan dengan Teknik Industri.
a.
ASME (American Society of Mechanical
Engineers)
ASME adalah asosiasi profesional yang
mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik rekayasa multidisiplin ilmu
dan sekutu di seluruh dunia. Visi dari ASME adalah menjadi organisasi utama
untuk mempromosikan seni, ilmu ppengetahuan dan praktek teknik mesin dan
multidisiplin ilmu dan sekutu bagi masyarakat yang beragam di seluruh dunia.
Misalnya adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan kompetensi teknis dan
profesional kesejahteraan anggotanya, dan melalui program kualitas dan kegiatan
di teknik mesin, lebih memungkinkan praktisi untuk memberikan kontribusi pada
kesejahteraan umat manusia.
ASME memiliki lebih 120.000
anggota di lebih dari 150 negara di seluruh dunia. ASME didirikan pada tahun
1880 oleh Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter Worthington, John Edison
Sweet, dan Matthias N.Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan uap boiler
tekanan pembuluh. Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar
untuk perangkat mekanis. ASME melakukan salah satu operasi terbesar di dunia
penerbitan teknis melalui ASME Press, menyelenggarakan konferensi teknis banyak
dan ratusan kursus pengembangan profesional setiap tahun, dan mensponsori
penjangkauan banyak dan program pendidikan. Nilai-nilai inti dari ASME meliputi
:
Ø Merangkul integritas dan perilaku etis
Ø Merangkul keragaman dan menghormati martabat budaya dari semua orang
Ø Memelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan buatan
manusia
Ø Memfasilitasi pengembangan, penyebaran, dan penerapan pengetahuan teknik
Ø Mempromosikan manfaat dari pendidikan berkelanjutan dan pendidikan
teknik
Ø Menghormati dan dokumen sejarah rekayasa sementara terus merangkul
perubahan
Ø Meningkatkan kontribusi teknis dan sosial dari insinyur.
b.
ANSI (The American National Standards
Institute)
American National Standards Institute
(ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang mengawasi pengembangan standar
konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem, dan personil di Amerika
Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan, diberlakukannya, dan penggunaan
ribuan norma dan pedoman yang secara langsung berdampak bisnis di hampir setiap
sektor.
Lembaga tersebut juga mengkoordinasikan
standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga produk-produk
Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia. Lembaga tersebut memberi
akreditasi untuk standar yang dikembangkan oleh perwakilan dari lembaga pengembang
standar, instansi pemerintah, kelompok konsumen, perusahaan, dan lain-lain.
Standar tersebut memastikan agar karakteristik dan kinerja produk yang
konsisten sehingga masyarakat menggunakan definisi dan istilah yang sama, dan
produk diuji dengan cara yang sama. ANSI juga memberi akreditasi bagi
organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk atau personel sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam standar internasional.
American National Standards Institute
didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya
saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat dengan
mempromosikan serta memfasilitasi standar konsensus sukarela dan sistem
penilaian kesesuaian.
c.
ASTM (American Standard Testing and
Material)
ASTM Internasional merupakan organisasi
internasional sukarela yang mengembangkan standarisasi teknik untuk material,
produk, sistem, dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika Serikat.
ASTM merupakan singkatan dari American Society for Testing and Material,
dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan untk
mengatas bhan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah.
ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah
standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun
berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri. Standar yang dihasilkan
oleh ASTM International jatuh ke dalam enam kategori:
Ø Standar Spesifikasi, yang mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi
oleh subjek standar.
Ø Metode uji standar, yang mendefinisikan cara tes dilakukan dan ketepatan
hasil. Hasil tes dapat digunakan untuk menilai kepatuhan dengan standar
spesifikasi.
Ø Praktek Standard, yang mendefinisikan urutan operasi yang, tidak seperti
Metode Uji Standar, tidak menghasilkan hasil,
Ø Standar Panduan, yang menyediakan sebuah koleksi terorganisir dari
informasi atau serangkaian pilihan yang tidak merekomendasikan aksi
tertentu.
Ø Klasifikasikan baku, yang menyediakan pengaturan atau pembagian bahan,
produk, sistem, atau layanan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik yang
sama seperti asal komposisi, sifat, atau penggunaan.
Ø Standar Terminologi, yang menyediakan definisi istilah yang digunakan dalam
standar lain yang disepakati.
d.
SNI (Standar Nasional Indonesia)
Salah satu contoh standard teknik adlah
SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI adalah salah satunya standard yang
berlaku secara nasional di Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib
pekerjaan harus memenuhi standard SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan
yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code
of Good Practice, yaitu :
Ø Openess : Terbuka agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam
pengembangan SNI.
Ø Transparency : agar stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti
perkembangan SNI dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap
penetapannya.
Ø Consensus and impartiality : agar semua stakeholder dapat menyalurkan
kepentingannya dan diperlakukan secara adil.
Ø Effectiveness dan relevance : memfasilitasi perdagangan karena
memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Ø Coherence : koheren dengan pengembangan standar internasional agar
perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembanbangan pasar
global dan memperlancar perdagangan internasional.
Ø Development dimension (berdimensi pembangunan) : agar memperhatikan
kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan kepentingan
publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian.
e.
JIS
(Japanese Industrial Standard)
Standar
Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri
di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar
Industri dan dipblikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang. Di era Meiji,
perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah
Jepang tida memiliki standar dan dokumen spesifikasi untuk tujuan pengadaan
untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES
lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan
untuk meningkatkan produksi materiil.
Organisasi
Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepang dalam
Perang Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standar peraturan yang
diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang (JES baru) dibentuk.
Hukum Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk landasan
hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS). Hukum Standardisasi Industri
direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produk sistem sertifikasi) diubah
sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkan pada sertifikasi ulang.
Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30
September 2008), dan setiap produsen mendapatkansertifikasi baru atau
memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampu untuk menggunakan merek
JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk Jepang telah memiliki
JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.
2. Standar Manajemen adalah struktur tugas,
prosedur kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan,
usaha serta keuangan. Namun pengertian standar manajemen akan lebih spesifik
jika menjadi standar manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap
mutu produk yang di hasilkan perusahaan maka hadirlah Organisasi Internasional
untuk standarisasi yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO)
berperan sebagai badan penetap standar internsaional yang terdiri dari
wakil-wakil badan standarisasi nasional pada setiap negara. Berikut ini merupakan contoh-contoh dari
standar manajemen:
a.
ISO 9001
ISO
9001 adalah standar internasional yang diakui dunia untuk spesifikasi Sistem
Manajemen Mutu (SMM) dan bersifat global. SMM menyediakan kerangka kerja bagi
perusahaan dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen
secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan. Sistem ini bersifat umum dan
dapat diterapkan untuk berbagai jenis organisasi dan industri. Sistem ini juga
bersifat fleksibel untuk mengarahkan berbagai organisasi dan industri dalam
mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaannya untuk mencapai kepuasan
pelanggan.
b.
ISO 14001 (Standar Lingkungan)
ISO
14001 dipelajari oleh berbagai bidang pendidikan namun tidak “seumum” ISO 9001
yang banyak ditemui di bidang apa saja. Sistem manajemen ini banyak ditemui
pada bidang teknik lingkungan. Selain itu sistem manajemen ini juga mempunyai
kaitan dengan bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah manajemen
limbah industri.
c.
OHSAS 18001 (Standar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja)
OHSAS
18001 adalah salah satu standar internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja atau perusahaan. Banyak
organisasi di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang
mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan
resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, serta
memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
d.
ISO 31000:2009 (Manajemen Resiko)
ISO
31000:2009 merupakan pedoman standar, instruksi dan tuntutan bagi sebuah
organisasi untuk membangun sebuah pondasi dan kerangka kerja bagi suatu program
manajemen resiko. Pondasi tersebut meliputi aturan, tujuan dan komitmen untuk
membangun suatu program manajemen rasiko yang komprehensif. Kerangka kerja
meliputi perencanaan, akuntabilitas dari para karyawan, proses dan aktivitas
yang digunakan untuk mengelola resiko dalam kinerja perusahaan. Tujuan dari
standarisasi ini adalah untuk menyediakan prinsip-prinsip dan acuan program
manajemen resiko kepada organisasi.
e.
TQM (Total Quality Management)
TQM
(Manajemen Produksi) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi
keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen
manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih
keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada
beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas yaitu: kualitas meliputi
usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; kualitas mencangkup produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan; kualitas merupakan kondisi yang selalu
berubah (apa yg dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang
berkualitas pada saat yang lain); serta kualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan.
Referensi :
http://dian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/42719/ETIKA+PROFESI+
http://deayudistirarisma.blogspot.co.id/p/standar-manajemen.html
http://hariramadhan13.blogspot.co.id/2016/04/standar-teknik-dan-standar-manajemen.html